Sistem pelayanan kesehatan gigi berjenjang adalah kunci untuk memastikan pasien mendapatkan penanganan yang tepat di tingkat fasilitas kesehatan yang sesuai, dari pelayanan dasar hingga spesialisistik. Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), sebagai organisasi profesi dokter gigi terbesar, memegang peran sentral dalam memperkuat sistem ini, memastikan efisiensi, kualitas, dan pemerataan akses terhadap kesehatan gigi di seluruh Indonesia.
Mengapa Sistem Pelayanan Kesehatan Gigi Berjenjang Penting?
Sistem berjenjang yang efektif sangat penting karena:
- Efisiensi Sumber Daya: Mencegah penumpukan kasus sederhana di rumah sakit rujukan yang seharusnya menangani kasus kompleks. Ini mengoptimalkan pemanfaatan alat, fasilitas, dan tenaga ahli.
- Kualitas Pelayanan Optimal: Memastikan pasien ditangani oleh dokter gigi dengan kompetensi yang sesuai dan fasilitas yang memadai untuk tingkat keparahan kondisi mereka, sehingga meningkatkan prognosis dan mengurangi risiko komplikasi.
- Pemerataan Akses: Dengan menguatkan setiap jenjang, terutama yang paling dasar, sistem ini membantu memastikan masyarakat di berbagai daerah dapat mengakses layanan yang mereka butuhkan tanpa harus menempuh jarak jauh untuk kasus ringan.
- Pengendalian Biaya: Mencegah biaya kesehatan membengkak akibat penanganan kasus sederhana di fasilitas dengan biaya operasional tinggi.
Peran PDGI dalam Menguatkan Sistem Berjenjang
PDGI memiliki peran multi-dimensi dalam penguatan sistem pelayanan kesehatan gigi berjenjang, meliputi aspek kebijakan, pendidikan, hingga implementasi di lapangan:
1. Advokasi Kebijakan dan Regulasi
PDGI secara aktif mengadvokasi pemerintah untuk merumuskan dan menyempurnakan kebijakan yang mendukung sistem berjenjang:
- Penyusunan Pedoman Rujukan: Berkontribusi dalam merumuskan pedoman rujukan yang jelas, berbasis bukti, dan mudah diterapkan di setiap jenjang pelayanan. Pedoman ini mencakup kriteria kapan pasien harus dirujuk dan ke fasilitas jenjang mana.
- Penguatan Fasilitas Kesehatan Primer: Mendesak alokasi anggaran dan kebijakan yang mendukung penguatan Puskesmas dan praktik dokter gigi mandiri sebagai gerbang utama pelayanan. Ini termasuk penambahan dokter gigi, penyediaan alat dan bahan esensial, serta peningkatan kapasitas gedung.
- Integrasi Data dan Informasi: Mendorong pengembangan sistem rekam medis elektronik terintegrasi antar jenjang fasilitas kesehatan untuk mempermudah alur rujukan, pertukaran informasi pasien, dan monitoring data epidemiologi.
- Harmonisasi Aturan JKN: Memberikan masukan kepada BPJS Kesehatan agar skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mendukung penuh sistem rujukan berjenjang, misalnya melalui insentif atau disinsentif yang tepat bagi peserta dan fasilitas.
2. Peningkatan Kompetensi dan Kapasitas Dokter Gigi
Kualitas rujukan sangat bergantung pada kemampuan dokter gigi di setiap jenjang untuk mendiagnosis, menangani, dan merujuk dengan tepat. PDGI berperan dalam:
- Pendidikan Kedokteran Gigi Berkelanjutan (PKGB): Menyelenggarakan dan mendorong dokter gigi untuk mengikuti PKGB secara rutin, fokus pada peningkatan kemampuan diagnostik, manajemen kasus umum, dan pemahaman tentang kriteria rujukan ke spesialis.
- Workshop dan Pelatihan Khusus: Mengadakan pelatihan yang spesifik, misalnya tentang penanganan kegawatdaruratan di fasilitas primer, atau persiapan rujukan untuk kasus ortodonti/bedah mulut.
- Pengembangan Spesialisasi: Mengatur dan memastikan ketersediaan dokter gigi spesialis yang memadai di jenjang rujukan tersier, serta mendorong pemerataan distribusi mereka.
- Pembinaan Etika Profesi: Menekankan pentingnya etika dalam rujukan, memastikan dokter gigi merujuk berdasarkan kebutuhan medis pasien, bukan pertimbangan lain.
3. Pembangunan Jejaring dan Kolaborasi Antar Jenjang
PDGI memfasilitasi dan mendorong terjalinnya komunikasi serta kolaborasi yang efektif antar jenjang pelayanan:
- Forum Komunikasi: Menginisiasi forum rutin antara dokter gigi umum di Puskesmas/klinik dengan dokter gigi spesialis di rumah sakit rujukan untuk membahas kasus-kasus sulit, tantangan rujukan, dan praktik terbaik.
- Membangun Sistem Referal: Mendorong pembentukan sistem referal yang jelas dan efisien antar dokter gigi umum dan spesialis, termasuk penggunaan formulir rujukan standar.
- Telekonsultasi: Mendukung pemanfaatan teknologi tele-dentistry untuk konsultasi kasus antara dokter gigi di daerah terpencil dengan spesialis di pusat rujukan, meminimalkan kebutuhan pasien untuk bepergian jauh.
4. Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat
Sistem berjenjang tidak akan optimal tanpa pemahaman dari masyarakat. PDGI turut serta dalam:
- Sosialisasi Alur Rujukan: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengikuti alur rujukan yang benar, manfaatnya, dan bagaimana sistem ini bekerja untuk kebaikan mereka.
- Peningkatan Literasi Kesehatan Gigi: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gejala awal masalah gigi dan mulut sehingga mereka dapat mencari pertolongan di fasilitas primer sejak dini, mencegah kondisi memburuk.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Penguatan sistem pelayanan kesehatan gigi berjenjang menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya fasilitas dan SDM di daerah terpencil, perbedaan kapasitas antar Puskesmas, dan pemahaman masyarakat yang belum merata.
Namun, dengan komitmen kuat dari PDGI, kolaborasi erat dengan pemerintah, institusi pendidikan, dan pemangku kepentingan lainnya, sistem ini dapat terus diperkuat. Harapannya, penguatan sistem berjenjang akan menghasilkan pelayanan kesehatan gigi yang lebih terstruktur, efisien, berkualitas, dan akhirnya dapat diakses secara merata oleh seluruh rakyat Indonesia.