Abstrak
Latar Belakang: Scaling dan root planing (SRP) merupakan terapi mekanis non-bedah untuk mengeliminasi plak dan kalkulus subgingiva. Prosedur ini dapat menyebabkan trauma ringan pada jaringan gingiva, yang memerlukan penyembuhan optimal.
Tujuan: Mengetahui pengaruh aplikasi gel lidah buaya (Aloe vera) topikal terhadap proses penyembuhan luka gingiva pasca SRP.
Metode: Penelitian eksperimental dilakukan pada pasien dengan gingivitis atau periodontitis ringan hingga sedang. Setelah dilakukan SRP, subjek dibagi menjadi dua kelompok: kelompok kontrol (tanpa aplikasi gel) dan kelompok perlakuan (aplikasi gel Aloe vera dua kali sehari selama 7 hari). Parameter klinis yang diamati adalah indeks perdarahan gingiva dan kecepatan penyembuhan jaringan lunak.
Hasil: Kelompok perlakuan menunjukkan penurunan perdarahan dan peradangan gingiva lebih cepat dibanding kelompok kontrol.
Kesimpulan: Gel Aloe vera topikal mempercepat proses penyembuhan gingiva pasca scaling dan root planing.
Kata kunci: Aloe vera, gingiva, penyembuhan luka, scaling, root planing, periodonsia
Pendahuluan
Penyakit periodontal merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang umum, ditandai oleh peradangan jaringan penyangga gigi. Salah satu metode terapi efektif untuk menangani penyakit periodontal adalah scaling dan root planing (SRP), yang bertujuan menghilangkan biofilm patogen dan kalkulus subgingiva. Meskipun efektif, SRP dapat menimbulkan luka ringan pada jaringan gingiva akibat instrumentasi. Penyembuhan optimal diperlukan untuk mencegah infeksi lanjutan dan mempercepat pemulihan jaringan.
Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman herbal yang mengandung berbagai senyawa aktif seperti aloin, glukomanan, dan asam salisilat yang memiliki efek anti-inflamasi, antibakteri, dan regeneratif. Penggunaannya dalam dunia medis telah lama dikenal, termasuk dalam pengobatan luka kulit. Pengaplikasian gel Aloe vera pada jaringan gingiva pasca SRP dihipotesiskan dapat mempercepat proses penyembuhan melalui stimulasi fibroblas dan peningkatan sintesis kolagen.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan secara eksperimental pada 30 subjek yang memenuhi kriteria inklusi: usia 18–50 tahun, mengalami gingivitis atau periodontitis ringan-sedang, serta tidak memiliki penyakit sistemik yang memengaruhi penyembuhan. Subjek dibagi secara acak menjadi dua kelompok:
-
Kelompok kontrol: tidak diberi perlakuan topikal setelah SRP.
-
Kelompok perlakuan: diberi aplikasi gel Aloe vera (gel komersial dengan konsentrasi standar 98%) dua kali sehari selama 7 hari.
Pemeriksaan klinis dilakukan pada hari ke-0 (pra-terapi), hari ke-3, dan hari ke-7 pasca-SRP. Parameter yang diukur meliputi:
-
Indeks perdarahan gingiva (Gingival Bleeding Index / GBI)
-
Perubahan klinis visual: eritema, edema, dan ulserasi
Data dianalisis menggunakan uji statistik t tidak berpasangan dan uji Wilcoxon untuk membandingkan perbedaan antar waktu dan antar kelompok dengan signifikansi p < 0,05.
Hasil
Kelompok yang diberi aplikasi gel Aloe vera menunjukkan perbaikan lebih cepat pada kondisi gingiva dibanding kelompok kontrol. Penurunan indeks perdarahan gingiva lebih signifikan pada kelompok perlakuan sejak hari ke-3 dan semakin menurun pada hari ke-7. Secara klinis, jaringan gingiva terlihat lebih sehat, dengan warna lebih pucat, tidak bengkak, dan tidak mudah berdarah saat probing.
Hari Ke | Kelompok Kontrol (GBI ± SD) | Kelompok Aloe vera (GBI ± SD) |
---|---|---|
0 | 2,1 ± 0,3 | 2,2 ± 0,2 |
3 | 1,8 ± 0,4 | 1,2 ± 0,3 |
7 | 1,5 ± 0,2 | 0,6 ± 0,2 |
Perbedaan antar kelompok secara statistik signifikan (p < 0,05) pada hari ke-3 dan hari ke-7.
Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gel Aloe vera efektif dalam mempercepat penyembuhan luka gingiva pasca scaling dan root planing. Efek ini diduga berasal dari kandungan acemannan dan glukomanan dalam Aloe vera yang meningkatkan aktivitas fibroblas, mempercepat re-epitelisasi, dan menstimulasi pembentukan kolagen.
Selain itu, sifat anti-inflamasi dan antimikroba Aloe vera membantu mengurangi jumlah bakteri patogen serta menekan mediator inflamasi seperti prostaglandin dan histamin. Efek ini menyebabkan penurunan eritema dan edema secara lebih cepat, serta membantu pemulihan jaringan lunak secara lebih efisien dibandingkan kelompok kontrol.
Temuan ini sejalan dengan berbagai studi sebelumnya yang menunjukkan efektivitas Aloe vera dalam penyembuhan luka mukosa, seperti pada ulkus aftosa, luka pasca-ekstraksi, dan stomatitis.
Kesimpulan
Aplikasi gel Aloe vera topikal setelah scaling dan root planing terbukti mempercepat penyembuhan luka gingiva, ditandai dengan penurunan perdarahan, eritema, dan edema secara signifikan dibanding kelompok kontrol. Gel Aloe vera dapat menjadi terapi pendamping alami yang efektif dan aman dalam prosedur perawatan periodontal.